Perpustakaan sekolah tersedia mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, dan sebagainya. Saat ini, banyak layanan perpustakaan sekolah yang masih menggunakan metode manual, seperti mencatat data peminjaman dan pengembalian buku di dalam buku besar. Selain itu, sulit untuk mengetahui jumlah buku secara keseluruhan di perpustakaan karena masih menggunakan kartu catatan manual. Oleh karena itu, dengan kemajuan teknologi informasi, kita harus mengikutinya dan memanfaatkannya dengan baik. Salah satu inovasi baru adalah pengembangan aplikasi layanan perpustakaan berbasis IT agar pengguna layanan perpustakaan dapat dilayani dengan cepat dan tepat.
Pengertian Perpustakaan
“Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang berada di lingkungan sekolah, bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan bertugas untuk melayani sivitas akademika sekolah tersebut”. (Surochman, 2007:2)
Menurut UU Perpustakaan No.43 2007 “Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para siswa sebagai penggunaan perpustakaan.”.
Layanan Pengguna
Pelayanan merupakan elemen kunci dalam mencapai keberhasilan organisasi perpustakaan karena berhubungan langsung dengan pengguna dalam menyebarkan informasi dan memanfaatkan jasa dan fasilitas perpustakaan. Ada dua jenis pelayanan perpustakaan, yaitu layanan teknis dan layanan pengguna. Layanan teknis melibatkan persiapan buku agar dapat digunakan oleh pengguna, sedangkan layanan pengguna adalah pemberian jasa kepada anggota perpustakaan. Pelayanan perpustakaan harus ditujukan untuk memuaskan pengguna atau pemustaka, yang memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda. Oleh karena itu, pustakawan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk memberikan pelayanan berkualitas dan membimbing pengguna dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Pustakawan harus bersikap ramah, sopan, tekun, dan sabar dalam memberikan jawaban dan membimbing pengguna perpustakaan. Semakin banyak pengunjung perpustakaan, semakin besar tantangan dalam memberikan pelayanan yang baik. Oleh karena itu, perpustakaan perlu mengikuti perkembangan teknologi informasi untuk memberikan pelayanan yang lebih mudah dan nyaman bagi pengguna, sehingga dapat memenuhi kebutuhan siswa sebagai pengguna perpustakaan. Dalam hal ini, kepuasan siswa akan berdampak pada kualitas pelayanan perpustakaan secara keseluruhan.
Aplikasi Senayan Library Management System (SLiMS) 9 Bulian
Senayan Library Management System (SLiMS) adalah sistem automasi perpustakaan sumber terbuka (open source) yang pertama kali dibangun dan digunakan di Perpustakaan Kemendikbud. Pada tahun 2007, SENAYAN (nama awal SLiMS) pertama kali diluncurkan di Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) oleh Sekretaris (Sesjen) Depdiknas saat itu.
SLiMS Library Management System (SLiMS) merupakan perangkat lunak sumber terbuka yang didesain untuk memenuhi kebutuhan otomatis perpustakaan (Library automation) skala kecil hingga skala besar. Dengan fitur yang dapat dikatakan lengkap dan masih terus aktif dikembangkan, SLiMS dapat digunakan oleh perpustakaan yang memiliki koleksi, anggota dan staf yang banyak, baik itu jaringan lokal (intranet) maupun internet.
Karena pembangunannya menggunakan dana APBN maka disepakati SLiMS diluncurkan dengan lisensi open source (GPL 3) agar dapat digunakan luas oleh publik. Sejak itu, SLiMS lebih banyak dikembangkan oleh komunitas SLiMS dengan digawangi oleh tim SDC (Senayan Developer Community).
Saat ini SLiMS merupakan salah satu sistem automasi perpustakaan yang paling banyak digunakan di Indonesia. SLiMS juga telah digunakan oleh banyak perpustakaan di luar negeri, bahkan menjadi sistem automasi perpustakaan yang resmi direkomendasikan di beberapa negara.
SLiMS 9 Bulian memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan versi SLiMS sebelumnya yaitu penambahan Bahasa Urdu, Bahasa Turki, Bahasa Rusia, untuk antarmuka, dan penambahan tema baru laman Admin (SchILS style admin theme), fitur Copy-cataloguing dengan protokol MARC SRU, dan masih banyak lagi fitur dan keunggulan terbaru dari SLiMS 9 Bulian yang dapat dirasakan oleh para pengguna.
Berikut ini adalah keuntungan dalam menggunakan Aplikasi SLiMS yaitu:
- Senayan dapat diperoleh dan digunakan secara gratis
- Mampu memenuhi kebutuhan otomasi perpustakaan
- Senayan dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman interpreter
- Senayan dikembangankan oleh sumber daya manusia local
- Instalasi mudah dilakukan
- Mampu berjalan di sistem operasi linux maupun windows.
- Memiliki dokumentasi yang lengkap
- Memiliki prospek pengembangan yang jelas
- Memiliki forum komunikasi antara pengguna dan pengembang
- Kompatibilitas web browser dan otoritas akses file
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi SliMS 9 Bulians dalam sistem manajemen perpustakaan di SMP Negeri 2 Balonhgbendo telah memberikan kemudahan dalam memberikan layanan pengguna. Fitur-fitur yang disediakan oleh SLiMS seperti Online Public Access Catalog (OPAC) yang dapat diakses melalui perangkat portabel, manajemen sirkulasi (peminjaman, pengembalian, dan denda), manajemen keanggotaan, dan laporan statistik, dapat membantu pustakawan dalam mengelola tugas perpustakaan.
Selain itu, penggunaan barcode sebagai media pelayanan peminjaman dan pengembalian yang dilakukan oleh peserta didik sendiri juga dapat mempermudah pelayanan pengguna dan mengurangi waktu yang dibutuhkan oleh pustakawan. Dengan begitu, pustakawan dapat fokus pada hal-hal yang lebih penting seperti memberikan bimbingan dan pengarahan kepada pengguna dalam memanfaatkan fasilitas perpustakaan. Dengan menggunakan SliMS 9 Bulian, perpustakaan SMP Negeri 2 Balongbendo dapat meningkatkan layanan pengguna dan memberikan kemudahan dalam mengelola tugas perpustakaan. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan pengguna dan memperbaiki kualitas layanan perpustakaan yang diberikan.
Oleh : Defik Mujiono, S.Kom. (Guru Informatika SMP Negeri 2 Balongbendo Sidoarjo)