Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut. Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8% dan pada usia 15-24 tahun sebesar 32%. Hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia.
Menanggulangi hal tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui pendidikan gizi seimbang, fortifikasi pangan, dan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD). SMPN 2 Balongbendo pada tanggal 6 September 2024 mengadakan kegiatan aksi bergizi dengan meminta siswa membawa bekal makanan 4 sehat dan 5 sempurna.
Berangkat dari kondisi tersebut, UNICEF menginisiasi kegiatan #AksiBergizi dan mulai melaksanakan kegiatan tersebut pada tahun 2018 di Kabupaten Klaten dan Lombok Barat melalui advokasi, mobilisasi sekolah dan masyarakat, koordinasi multi sektor, penguatan kapasitas serta pemantauan dan evaluasi.
Kegiatan #AksiBergizi dilaksanakan dengan tiga intervensi utama, yaitu (1) Sarapan dan Minum TTD bersama di sekolah/madrasah setiap minggu; (2) Edukasi gizi yang bersifat multi-sektor dengan tujuan mempromosikan asupan makan yang sehat dan aktivitas fisik; serta (3) Komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan komprehensif. Implementasi program #AksiBergizi tentunya diintegrasikan dengan TRIAS UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sehat.
Sosialisasi Gerakan Sekolah sehat dilaksanakan di ruang laboratorium IPA, dengan pemateri Ibu Risha Wahyuni, S.Pd. Kegiatan serunya anak – anak diajak praktik senam sehat. Sosialisasi diikuti oleh perwakilan siswa dan siswa tiap kelas. Mereka memiliki kewajiban untuk menyampiakan informasi yang didapat untuk teman satu kelas.
Adapun kegiatan sosialisasi dapat di cek pada link berikut
https://www.instagram.com/reel/C_jwgd_ShbD/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==